"Kehidupan itu adalah sekolah yang sebenarnya".

Bila dulu pernah sekolah, maka kita pernah jadi murid.
Bila dulu pernah mengajar, maka kita pernah jadi guru.

Dalam kehidupan ada suatu komunitas yang terbentuk untuk saling mengisi diantara ruang dan sisi-sisi kehidupan yang mungkin tidak pernah diberikan di bangku-bangku sekolah. Kehidupan penuh dengan aneka persoalan yang kita hadapi baik di rumah, kantor, kampus dan masyarakat. Tidak menutup kemungkinan juga masalah diri kita sendiri, atau bahkan alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia, pasti selalu berhadapan dengan masalah. Karena untuk hidup itu sendiri sudah merupakan masalah. Bila ada masalah, pasti pula ada jalan keluar. Antara kita, satu dengan yang lain, mungkin memiliki permasalahan yang sama, tetapi dengan jalan keluar yang berbeda. Bisa juga permasalahan berbeda, tetapi dapat diselesaikan dengan cara yang sama.

tulisan diatas mengingatkan saya akan segala terjadi dalam keseharian ini selalu memberikan bacaan-bacaan yang bermutu asalkan apa yang kita baca dapat dipahami dengan benar bukan hanya bisa tahu atau mengerti tapi butuh akan pemahaman mendalam akan bacaan tersebut, dalam sekolah kehidupan kita menemui segala kasus yang dapat dipecahkan dengan teori-teori yang ada dalam materi-materi sekolahan akademis.

layaknya manusia yang jauh dari kesempurnaan, saya terus mencari ilmu-ilmu yang tak pernah diajarkan dalam sekolah akademik manapun. bila nafas dan denyut terus berdetak ibarat jam dinding yang berputar tak akan berhenti bila ada yang tak menghambat putaran jarumnya

kenapa yang dihuni oleh manusia jarang direnungkan atau direfleksikan sebagai sesuatu yang indah dan bermakna dalam hidup ini. lingkungan merupakan guru yang terbaik dalam menjalani apa yang selalu mencitrakan masa depan yang belum kita ketahui adanya. realita kehidupan selalu membuat sebagian dari manusia jarang memberikan sedikit waktunya untuk merenungkan masa lampau yang telah dijalaninnya, melainkan malah membuangnya jauh-jauh agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.

secara logis manusia tercipta karena adanya komunikasi antara dua elemen yang berbeda hingga menciptakan sesuatu yang baru dimuka bumi ini, kalau berdasarkan estetika hubungan itu menjalin ketulusan hati dalam merengkuh kehidupan yang lebih baik dalam mencapai segala cita-cita yang didambakan. sesuai etika yang ada manusia berhubungan agar tercipta sebuah komunikasi yang baik antar jiwa yang saling mengisi dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya, mengapa kita tercipta seperti itu?apakah hidup dapat membutakan mata hati karena kesengajaan ataupun tidak sengaja?

sebuah bangsa, masyarakat, keluarga, ataupun individu makhluk yang tercipta dalam bumi ini selalu menciptakan tradisi ataupun budaya baru sehingga kecenderungan mereka dalam membudidayakan hal tersebut mendapatkan apresiasi yang berlebih dari lainnya. carut marut pemikiran dan kegilaan akan berekspresi selalu membuat rasa sebuah kontemplasi yang panjang menjadi terasa lebih nikmat dan segar.

saya bahagia menjadi makhluk tuhan yang memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan, itu semua ku syukuri dengan adanya penyatuan jiwa dan pemikiran melalui beragam peristiwa yang ada dalam lingkungan sekitar dalam setiap harinya, semoga semua manusia dapat memahami dan mengerti akan filsafat kehidupan ini. tulisan yang belum pernah aku pikirkan dalam mengetikkan setiap kata yang ada mengalir dari mana saja yang terlewatkan dalam pikiran, keraguan, keyakinan, sehingga terlepas dari berbagai ekspresi tak tertahankan.

bila ada seorang anak yang bertanya kepada ayahnya:"pa..aq mempunyai sayap dan akan terbang jauh.". apa yang akan dikatakan seorang ayah? dia berkata:"adik bisa terbang-terbangan ya..?he..he.., apa yang terjadi kemudian si anak juga ikut tertawa.

ketika si anak tertawa ditanyain ayahnya berarti adik pingin jadi burung ya? tapi dijawab dengan lantang sama anak:"tidak yah..!!adek gak kepingin jadi burung". selain bertanya tentang sayap yang baru dia dapat, sang ayah juga bertanya adek terbang tinggi gak? apa jawabannya..dia hanya menjawab adek terbang jauh..

dari percakapan ayah dan anak tadi, saya dapat menyimpulkan bahwa kejernihan seorang anak yang belum mempunyai berbagai pemikiran-pemikiran dapat memberikan sebuah kemajuan perkembangan bagi dirinya dan dia tidak mengetahui secara pasti apa yang dia ucapkan..oleh karena itu janganlah kita meremehkan orang yang lebih muda atau belum mempunyai kemampuan yang lebih, akan tetapi apa yang dapat kita petik pelajaran dari perbincangan di atas yaitu "lihatlah apa yang dibicarakan tapi jangan melihat siapa yang berbicara"

ada sebuah cerita, yaitu kisah ember yang diisi oleh seorang anak dan dia ingin mengisinya dengan beberapa elemen agar dapat memenuhi dari isi ember tersebut, akan tetapi masih ada ruang kosong yang belum terisi. akhirnya dia berpikir sejenak kira-kira apa yang dapat memenuhi isi ember itu, sekian lama dia merenungkan dan berpikir untuk beberapa menit kemudian akhirnya dipilihlah pasir agar ruangan kosong tersebut dapat terisi penuh, apa yang terjadi? si anak masih bingung ternyata masih ada juga ruangan hampa yang masih bisa diisi dengan partikel lainnya..kira-kira apa ya?dan dia menanyakan hal tersebut kepada gurunya agar kendala yang dialami dapat diatasinya, akhirnya dia mendapatkan jawabannya yaitu air.

dari kisah diatas saya sedikit ambil pelajaran bahwasanya manusia selalu mempunyai permasalahan, akan tetapi mereka bingung mana yang didahulukan terlebih dahulu. dan kesimpulan yang saya ambil:selesaikanlah terlebih dahulu masalah yang lebih besar kemudian masalah yang sedang dan yang paling kecil, jika bisa menyelasaikan semuanya dengan baik dan lancar...semoga semua permasalah yang kita setiap hari akan kita selesaikan dengan mudah dan lancar, selamat bersenang-senang karena dengan kebahagiaan kita akan dapat menyelesaikan apapun dengan gampang..viva happiness.

Kemiskinan pemikiran anak bangsa menjadikan kesenangan atau kebahagiaan tersendiri bagi mereka yang gembira atas kesehatan mereka yang selalu membodohi para buruh terpelajar, bilamana kesenangan itu hal yang patut disyukuri kenapa mereka tidak menyadari akan kebodohan yang selama ini menjajah pemikiran yang bebas dan berwawasan luas..apabila hal seperti ini terus berjalan dengan sempurna, akankah menjadi bahan tertawaan mereka yang paham??

seorang murid yang belum memahami apa yang dipelajari atau masih miskin terhadap pemahaman keilmuan, layakkah disebut sebagai ilmuwan?tak seorang pun menyadari bahwa proses adalah pembelajaran yang tak mudah seperti mengangkat sebuah gunung.

tanpa merenungkan apa yang di alami dan di hadapi, kenapa selalu sesuai dengan apa yang ada? kenapa tidak membuat sesuatu yang dapat mewarnai lingkungan dengan indah. sehingga akal yang benar agak sedikit sehat dengan segala kesenangan dengan bangga memperlihatkan bahwa dialah yang Ter - dari yang lain..tanpa memahami diatas langit masih ada langit..

terima kasih..dan salam gembira

Saya bahagia melihat orang yang berada disekitar lingkunganku selalu gembira, karena dengan bergembira apa yang ada dalam benak pikiran dan relung hati yang terdalam dapat memberikan inspirasi yang tak terduga. akan tetapi masih banyak pikiran dan jiwa yang terbelenggu oleh penjajah "kesusahan" atau "kesedihan".

Tatkala mentari tersenyum menyebarkan pesona ceria ke dunia, banyak sekali kemurungan wajah yang tertindas oleh dinamika kehidupan..kenapa semua ini terjadi??hanya pencipta makhluq-lah yang dapat mengerti akan semua realita ini. oleh karena itu, para makhluq keparat membuat dirinya selalu dalam keadaan hati yang berkarat.

jika senyum kebahagiaan bisa membuat hati yang berkarat menjadi kilauan sinar yang terang, maka berbahagialah kita yang selalu dalam kegembiraan. rasa senang, gembira, bahagia menyinari dunia dengan sorotan tajam cahaya masa depan. terima kasih Tuhan YME (Allah S.W.T.) atas segala karunia dan hidayah-Mu..Amiin