pelangi kesenangan yang fiktif

Kemiskinan pemikiran anak bangsa menjadikan kesenangan atau kebahagiaan tersendiri bagi mereka yang gembira atas kesehatan mereka yang selalu membodohi para buruh terpelajar, bilamana kesenangan itu hal yang patut disyukuri kenapa mereka tidak menyadari akan kebodohan yang selama ini menjajah pemikiran yang bebas dan berwawasan luas..apabila hal seperti ini terus berjalan dengan sempurna, akankah menjadi bahan tertawaan mereka yang paham??

seorang murid yang belum memahami apa yang dipelajari atau masih miskin terhadap pemahaman keilmuan, layakkah disebut sebagai ilmuwan?tak seorang pun menyadari bahwa proses adalah pembelajaran yang tak mudah seperti mengangkat sebuah gunung.
tanpa merenungkan apa yang di alami dan di hadapi, kenapa selalu sesuai dengan apa yang ada? kenapa tidak membuat sesuatu yang dapat mewarnai lingkungan dengan indah. sehingga akal yang benar agak sedikit sehat dengan segala kesenangan dengan bangga memperlihatkan bahwa dialah yang Ter - dari yang lain..tanpa memahami diatas langit masih ada langit..
terima kasih..dan salam gembira

1 komentar To "pelangi kesenangan yang fiktif"

  • Anonim says:

    Kata2 dan tingkah lakumu, tidak menunjukkan kamu bahagia...

    ataukah saya salah melihat dari sudut pandangnya ?

    CMIIW